Jakarta 13 Maret 2019 – Perkembangan bitcoin di Indonesia memang menarik untuk diikuti, baik saat sedang berada di titik euforia, maupun ketika pasar sedang turun seperti sekarang ini. Kompas Online sempat menyebutkan bahwa jika diukur sejak tahun 2017, harga bitcoin mengalami penurunan sebanyak 75 persen. Selain itu, dikutip dari Bisnis Online, tim analis perusahaan jasa finansial dan perbankan Canaccord Genuity Capital Markets mengatakan jika bitcoin akan kembali ke puncak sekitar Maret 2021.
Menurut data Indodax, bitcoin saat ini diperdagangkan di angka sekitar USD $3,900 per tanggal 13 Maret 2019 pukul 09.33 WIB. Harga tersebut bisa dikatakan cukup bagus di pasar mengingat hampir mencapai level USD $20,000. Bila dilihat dari performa saat ini, kenaikan signifikan berpotensi terjadi jika berpatokan dengan siklus empat tahunan berulang, yakni berkurangnya reward bitcoin sehingga harga lebih tinggi. Perlu diingat bahwa harga bitcoin ditentukan seperti prinsip penawaran dan permintaan diantara penambang.
“Level tertinggi akan dicapai bitcoin apabila kita mengikuti siklus yang dikenal sebagai Halving Day, yaitu reward per blok akan berkurang setiap 4 tahun sekali atau setiap 210.000 blok. Pengurangan ini akan berdampak pada penyediaan bitcoin secara keseluruhan sehingga bitcoin berpotensi akan menjadi lebih mahal karena memungkinkan demand melebihi dari supply yang ada pada market. Halving Day pertama telah kita lalui di tahun 2012 kemarin dimana 25 bitcoin per 10 menit sudah dibuat oleh miner bitcoin. Dan Halving Day kedua tahun 2016 menghasilkan 12,5 bitcoin per 10 menit dan akan kembali berkurang menjadi 6,25 bitcoin per 10 menit pada 2020. Oleh karena itu kalau kita asumsikan demand tetap atau bertambah maka supply baru yang beredar di market akan tidak mampu mengimbangi demand yang ada sehingga harga dapat menjadi naik ”
jelas Oscar Darmawan, Chief Executive Officer Indodax.