Teknologi Blockchain kini semakin mendunia. Blockchain yang disebut sebagai teknologi yang bergerak di balik keberhasilan cryptocurrency seperti Bitcoin, memiliki metode unik untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi tanpa perlu mengandalkan sistem perbankan yang ada. Teknologi yang disebut-sebut sebagai penemuan terbesar kedua setelah internet ini semakin dipercaya untuk diaplikasikan pada berbagai sektor penting di negara-negara maju.
Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan pengumuman dari Bank Sentral Rusia yang memercayakan Blockchain sebagai teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan di sektor keuangan negaranya. Bank-bank besar di Rusia seperti Alfa Bank, Sberbank dan VTB, mulai memusatkan perhatian untuk lebih mendalami teknologi tersebut. Keputusan ini memberikan sinyal bahwa Bank Sentral Rusia bermaksud untuk menjadi sosok pemimpin yang berperan penting dalam rangka bereksperimen dan mengaplikasikan teknologi Blockchain dalam sektor keuangan negara.
Pimpinan Bank Sentral Rusia, Olga Skorobogatova mengemukakan bahwa: “Tujuan utama asosiasi FinTech ini mencakup pengembangan dan pengenalan teknologi Blockchain sebagai solusi untuk memastikan perkembangan pasar keuangan Rusia. Hal ini juga merupakan langkah untuk mempromosikan digitalisasi ekonomi di Rusia.”
Selain dalam sektor keuangan, pemerintah Rusia juga mengeksplorasi konsep-konsep teknologi Blockchain untuk digunakan dalam menghitung suara masyarakat saat pemilihan umum dan juga untuk menyimpan surat-surat berharga. Konsep teknologi penyimpanan surat-surat berharga dalam teknologi Blockchain ini akan direalisasikan pula di Swedia dimana mereka akan menggunakan Blockchain untuk menyimpan sertifikat tanah penduduknya. Rencana tersebut dipelopori oleh lembaga Swedish National Land Survey dan startup Blockchain¸ Chromaway, yang didukung oleh perusahaan konsultan Kairos Future dan penyedia layanan telepon Telia. Hingga kini, proyek tersebut terus bergerak maju dan akan dijadwalkan akan launching pada awal Maret, 2017.
Tak hanya di Rusia dan Swedia, perkembangan pesat teknologi Blockchain juga menarik perhatian pemerintah India. Dalam rangka mendorong kemajuan negaranya, sebuah rencana kontroversial akan direalisasikan, dimana negara tersebut akan memindahkan sistem keuangan negara dari kas fisik ke sistem digital. Institute For Development and Research in Banking Technology (IDRBT), yang didirikan oleh Reserve Bank Of India (RBI), telah menyerukan investigasi bagaimana teknologi Blockchain bisa mencapai tujuan tersebut, dan bagaimana teknologi ini tidak hanya membantu sebuah lembaga dalam melatih sumber daya manusianya di bidang teknologi, tapi juga bermanfaat untuk pengelolaan aset yang lebih efisien. Di samping itu, Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengimbau masyarakatnya untuk merangkul uang digital bersamaan dengan dibuatnya undang-undang untuk menindaklanjuti rencana tersebut.
Berita baik terkait sepak terjang teknologi Blockchain terdengar pula dari negara superpower Amerika Serikat, dimana The US Food and Drug Administration (FDA), sebagai instansi yang bertanggung-jawab untuk menyetujui dan mengatur produk medis di negara itu, mencanangkan program pengolahan data medis dengan menggunakan teknologi Blockchain. FDA bekerja sama dengan IBM Watson Health akan mengeksplorasi bagaimana data dari catatan medis secara elektronik, uji klinis, dan data kesehatan lainnya dapat diolah dengan lebih baik dan diaudit menggunakan teknologi Blockchain. Dalam laporannya tertulis, “Untuk menjaga adanya jejak audit dari semua transaksi yang terjadi pada buku besar, teknologi Blockchain akan memberikan akuntabilitas dan transparansi dalam proses pertukaran data.”
Pada kesempatan lain, Pimpinan Federal Reserve AS, Janet Yellen berpendapat bahwa, “Blockchain adalah teknologi penting yang bisa berdampak pada transaksi yang terjadi di seluruh sistem keuangan. Kini sudah ada banyak lembaga keuangan yang melihat potensinya dan berusaha mengaplikasikan teknologi ini ke dalam sistem mereka sendiri. Blockchain bisa menjadi jalan untuk membuat perubahan besar khususnya di bagian transparansi suatu transaksi dan bagaimana transaksi itu dapat terjadi secara efisien.”
Sumber:
Russia’s Central Bank Adds Blockchain-Friendly Firm to FinTech Working Group
As India Goes Cashless, its Central Bank Researches Blockchain
US Food and Drug Administration to Study Blockchain Healthcare Applications
Written by Sintha Rosse
Writer and Journalist from Indodax.com
PERHATIAN Perdagangan Bitcoin merupakan aktivitas berisiko tinggi. Harga Bitcoin fluktuatif, dimana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. harap menggunakan pertimbangan ekstra dalam membuat keputusan untuk membeli atau menjual Bitcoin. Indodax.com tidak memaksa pengguna untuk membeli atau menjual Bitcoin, sebagai investasi, atau aksi mencari keuntungan. Semua keputusan perdagangan Bitcoin merupakan keputusan independen oleh pengguna.